Menurut KBBI, definisi dari kata Normal yaitu "menurut aturan atau menurut pola yang umum; sesuai dan tidak menyimpang dari suatu norma atau kaidah; sesuai dengan keadaan yang biasa; tanpa cacat; tidak ada kelainan".

Normal adalah suatu hal yang umum, tidak menyimpang dan biasa. Memulai 2020 tentu dimulai dengan sikap yang biasa dilakukan tahun-tahun sebelumnya layaknya ingin menapaki suatu perjalanan yang baru. Setiap ekspektasi dan harapan kita, kita set dengan perspektif keadaan akan menjadi lebih baik atau seenggaknya normal seperti 2019. Normal itu keadaan yang biasa kita jalani, suatu tatanan dan kebiasaan yang lumrah. Dalam keadaan normal berapa banyak dari kita yang ingin sesuatu yang abnormal terjadi, suatu hal yang menakjubkan, lain dari biasanya. Saya salah satu orang yang berpikir seperti itu, normal itu bosan. Makanya ada rencana untuk liburan/staycation bila tidak bisa pergi jauh, dengan tujuan hanya untuk keluar dari rutinitas yang sangat normal setiap harinya. Guess what? Covid-19 tiba, sebuah virus yang mengubah “normal” yang kita jalani.

Tentu, kita semua tidak siap. Eits,

kesiapan bukan suatu sikap dimana kita mengetahui apa yang akan datang, justru sebaliknya.

hopemity

Di saat seperti ini, this extraordinary condition mengungkap seberapa baik kita dalam apa yang kita lakukan. Memang karena pandemi ini, banyak dari kita yang terkena imbas hilang pekerjaan, berkurang pendapatan, atau bahkan kesulitan untuk makan sehari-hari. Dari setiap kehilangan yang kita terima, jangan sampai membuat kita berhenti, karena ketika kita berhenti kita selesai, tetapi ketika kita berjuang (#menolakmenyerah), selalu ada kesempatan dan peluang untuk memulai kembali.

Memulai Kembali memiliki bobot yang lebih berat, tidak semudah dalam keadaan normal. ya betul. Tetapi ketika memulai kembali adalah satu-satunya jalan yang bisa dilalui, kita pasti mampu untuk melewatinya. Bersyukur Indonesia merupakan negara yang peduli akan Yang Maha Kuasa, Ketuhanan Yang Maha Esa. Berjuang atas apa yang kita bisa lakukan, dan berserah pada Allah yang kita percaya.

Untuk beberapa kalangan, normal adalah sibuk tiada henti. Sekarang, ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang membuat sebagian besar terpaksa bekerja dari rumah, tidak bisa ke mall, tidak bisa makan di tempat, nongkrong di cafe, macet-macetan di jalan Jakarta. Setiap perubahan yang terjadi menuntut kita untuk berubah, yang dulu pengen seharian dirumah, males keluar karena panas, macet, sekarang jadi selalu dirumah. Pada awal adaptasi pandemi ini, banyak yang panic buying karena berpikir harus stok untuk beberapa waktu kedepan. Dari ga pernah beli vitamin, jadi top list dalam belanjaan, sampai-sampai harga pun melonjak tinggi saking banyak orang yang mencarinya. Perubahan membuat kita berpikir ulang, apa yang harus dibeli, kebutuhan yang perlu dipenuhi, prioritas dalam financial, dsb. Berpikir ulang untuk upaya adaptasi di masa yang akan datang.

Satu hal yang pasti, tidak ada yang pasti baik dalam pekerjaan kita, kekayaan kita, kesehatan kita, bahkan waktu kita.

Dalam waktu yang ada, mari kita gunakan untuk berpikir ulang, menata kembali prioritas dalam hidup kita, sehingga kita tidak menabung kekecewaan, tetapi secara efektif menuju prioritas utama kita masing-masing.

Inilah saatnya kita untuk belajar lagi, beberapa akhirnya punya waktu untuk meningkatkan kemampuan sehingga semakin mahir, beberapa menjadi ada kemampuan baru, tetapi jangan lupa juga untuk kita belajar pola hidup yang baru, janjian ketemuan secara online menggunakan Google-Meet atau Zoom, nonton bareng di rumah masing” menggunakan Netflix Party, bahkan ibadah jadi didepan layar kaca. Pengetahuan perlu, tetapi pengetahuan tidak permanen. Ada hal yang perlu kita biarkan pergi dan lupakan, ada juga hal yang perlu kita terima dan pelajari dari awal.

Kita punya 2 pilihan dan 3 hasil. Pilihan pertama diam saja, dan yang kedua berbuat sesuatu. Dari pilihan pertama sudah pasti mendapat hasil kekecewaan, padahal ada dua hasil lainnya yaitu kegagalan dan keberhasilan. Ketika kita berbuat sesuatu, memang ga pasti berhasil, tapi ada kemungkinan untuk berhasil, ya sama kegagalan 50:50 laa, tergantung dari seberapa persiapan, keberanian yang kita tuangkan. Walaupun ketika kita gagal, itu bukan akhir kok, ketika gagal, kita jadi paham, bahwa cara ini tidak berhasil, jadi perlu untuk mencoba dengan cara lain sampai berhasil. Yes, semua orang ingin berhasil, tapi tidak mau gagal, saking takutnya untuk gagal, jadi tidak melakukan apa”, karena toh kalo diam saja maka tidak akan gagal. Yes, betul, tapi ga akan juga ada kemungkinan untuk berhasil.

Regret x Fail x Success

Roda kehidupan, sering dibilang setiap musim orang itu, ada diatas ada dibawah. Ga selalu manusia berada di titik tertinggi dalam hidupnya, hidup ga selalu membahagiakan, karena bahagia itu keputusan. Tidak ada yang luput dari titik terendah dalam hidup, hanya bentuk nya yang dialami setiap orang berbeda. itu personal, karena yang gw rasa titik terendah mungkin untuk teman gw itu ga rendah-rendah banget, masih bisa laa. Perspektif dalam melihat situasi dan keadaan kita menentukan seberapa luwes kita berpikir.

Last but not least ketika kita melakukan sesuatu, berarti kita memilih bergerak, bergerak menghasilkan proses. Hidup penuh dengan pilihan. Setiap pilihan kita membawa proses yang membuat kita jadi lebih baik, atau bahkan lebih buruk. Pilihannya di kita kok, bukan di orang lain. Banyak muncul pertanyaan dan perandaian mengenai New Normal yang akan datang setelah COVID-19. Daripada fokus kepada keadaan yang akan datang, lebih baik meningkatkan kualitas hidup supaya ketika saatnya datang, apapun kondisinya kita bisa memberikan potensi kita yang penuh.

Jadi bagaimana pendapatmu mengenai New Normal after COVID-19 versimu? Komentar di kolom dibawah ini. Stay healthy!

One response to “What is Normal? (in Bahasa)”

  1. So good..

    Benar sekali semua hasil itu tergantung dari keputusan ato jalan apa yang kita ambil. Sama seperti yang dikatakan firman Tuhan, apa yang kamu tabur ya itulah yang akan kau tuai.

    Just stay positivity mind, sehingga kita bisa tetap “sane” & jauh dari kata takut/kuatir. Ga terkungkung dari masalah yang dihadapi tapi berjalan keluar mencari solusi.
    And stay close to GOD..

    Have a blessed day, thank you

    Liked by 1 person

Leave a comment