Ikigai Series last episodes. Semoga selama 4 minggu terakhir membaca mengenai ikigai series dapat memberikan pencerahan dan pemahaman yang tentunya bermanfaat bagi kehidupan kita masing-masing. Tapi jangan keliru, perjalanan masih terus berjalan dan kehidupan adalah sesuatu yang perlu kita nikmati. Kenikmatan bukan semata-mata yang kita kejar, tetapi secara sadar mengingatkan diri kita sendiri bahwa setiap peristiwa baik itu baik ataupun buruk adalah bagian dari kehidupan yang bisa kita nikmati. Kenikmatan sebagai akibat bukan sebagai sebab. Bukan karena suatu hal memberikan kenikmatan sehingga kita menjalani/melakukannya, tetapi apapun yang kita hadapi dalam hidup perlu kita jalani dan menikmati beragam pengalaman yang didapat dengan rasa puas/nikmat itu sendiri.

Dalam kuadran diatas dapat dilihat bahwa Ikigai merupakan irisan dari Vocation, Mission, Passion dan Profession. Dengan kata lain Ikigai adalah suatu hal yang dunia butuhkan, hal tersebut kita sukai, tidak hanya suka tetapi kita mahir lakukan, dan menghasilkan uang. Salah satu dampak dari Ikigai adalah setiap kita memulai hari, maka hal ini akan menjadi pendorong untuk kita bangun dengan hati yang bersemangat. Bukan berarti tidak tanpa pressure, tetapi pressure yang ada membangun dinamika keseharian kita menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan.

Ikigai juga berkaitan dengan tujuan hidup setiap manusia. Kita semua memiliki tujuan, layaknya benda kursi yang memiliki tujuan untuk diduduki, kursi akan memenuhi tujuannya bila ada seseorang yang duduk diatasnya. Lain halnya dengan meja, meja adalah alas untuk kita menulis, meletakkan benda-benda diatasnya. Apabila kita menggunakannya terbalik, duduk di meja dan meletakkan benda-benda di kursi maka kursi maupun meja tersebut tidak dapat maksimal kegunaannya. Benda yang bisa diletakkan di atas kursi tidak akan bisa banyak, dan bila kita duduk di meja maka ada rasa ketidaknyamanan yang akan didapatkan ketika menjalani prosesnya.
Semua orang memiliki tujuan-nya masing-masing, ada yang sudah sadar akan itu atau sedang dalam proses mengetahuinya. Terlepas dari itu hidup terus berjalan, dan pilihannya di kita untuk memilih hidup yang mana. Dengan mengetahui Ikigai, diharapkan kita dapat menyadari dimana posisi kita sekarang, apa yang kita lakukan apakah termasuk ke vocation sajakah, atau sekedar profesi atau ternyata bisa dikategorikan sebagai Ikigai.

Salah satu cerita, yaitu ada seorang lulusan ekonomi, akuntansi. Lulus kuliah dengan nilai pas-pasan, lalu melanjutkan ke dunia kerja dengan jalur yang tidak ideal. Ketika kuliah, dia biasa aja terhadap akuntansi. Bahkan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran hingga lulus, walaupun akhirnya lulus dengan nilai yang tidak tinggi dan lebih dari 4 tahun (waktu kelulusan yang wajar). Kemudian masuk ke dunia kerja, dia bekerja tanpa ada ketertarikan atas bidang akuntansi. Pekerjaannya disadari bukan sebuah bidang yang ingin didalami 5-10 tahun kedepannya. Darisini bisa disimpulkan bahwa akuntansi adalah vocation semata. Adapun satu contoh lagi dari kisah seorang lulusan teknik kimia yang lulus tepat waktu. Selama mempelajari Teknik Kimia, setiap tugas dan ujian yang ada bukanlah sesuatu yang sulit tetapi ketika lulus akhirnya memutuskan melanjutkan karir di jurusan yang berbeda. Setelah lulus akhirnya memulai menulis buku dan terjun ke bidang dan sektor yang berinteraksi dengan manusia lain setiap harinya. Ternyata memang belajar hal baru dan berinteraksi dengan manusia lain adalah suatu hal yang membuat keseharian berarti. Darisini dapat terlihat bahwa ini adalah contoh passion. Tetapi apakah keadaan ini permanen? Kita lihat lagi beberapa tahun berikutnya.
Setelah 3 tahun berikutnya, hopemity melihat kembali hidup kedua orang diatas. Dari pribadi orang yang pertama yang lulusan ekonomi dapat dilihat perkembangan-nya. Lulusan ekonomi tersebut masih dalam karir di bidang akuntansi dan dari yang awalnya vocation. Semakin lama berkutat di akuntansi akhirnya menemukan kesukaan di bidang akuntansi dan semakin mahir dalam melakukannya. Walaupun ada pertumbuhan dalam jenis pekerjaan yang dilakukan, tetapi berakar dari bidang akuntansi yang akhirnya mengalami tambahan ke bidang keuangan, manajemen. Darisana semakin menemukan keseruan dalam karirnya. Ternyata dari awalnya hanya sebatas vocation untuk mencari nafkah tapi buah dari ketekunan dan perjalanannya menjadi mendekati ke Ikigai walaupun bila ditanya pun masih belum bisa menjelaskan secara spesifik Ikigai dalam hidupnya seperti apa.
Sedangkan dari contoh yang kedua sang sarjana teknik kimia semakin mendalami bidang coaching dan terus dengan tekun menulis buku. Walaupun dalam tahap awal dalam karirnya banyak mengalami kegagalan dan penolakan, tetapi dengan terus tekun dan mencoba hal baru seperti aktif di social media, menjadi moderator, ikut bedah buku, dan selalu mencari kesempatan untuk bertemu orang-orang yang dia kagumi. Setelah beberapa tahun berkarya hingga akhirnya buku yang dia buat dan telah cetak mendapat sorotan dari beberapa media lokal sehingga orang-orang pun mulai mengenal sosoknya. Selain itu channel youtube nya pun mulai bertumbuh attractions-nya. Apa yang dia mulai dari nol dan sangat berbeda dengan apa yang dipelajari di kuliah telah membuahkan hasil dan membukakan jalan untuk interview secara langsung dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia hingga sempat ke White House dalam perjalanan dia berkreasi. Dimulai dengan passion hingga menjadi Ikigai hidupnya, tidak hanya untuk kepuasan diri, tetapi lambat laun menjadi mata-pencaharian dan juga dapat mengubahkan hidup orang-orang yang menyaksikan kreasinya.

Selain kedua orang diatas, masih banyak cerita yang bisa dibagikan dan percayalah perjalanan setiap orang tidak ada yang sama dan layak ditiru. Bahkan anak kembar sekalipun dengan background yang serupa tidak berarti akan mengalami hidup yang sama atau Ikigai yang sejenis. Begitu ajaibnya hidup yang kita miliki, jadikanlah sebagai pengingat untuk terus berjuang atas apapun yang ada di depan mata. Tidak setiap saat kita berada diatas dan merasa keberhasilan ada di tangan kita. Janganlah jatuh kedalam jebakan perbandingan, comparison kills. Setiap kita adalah unik dan wonderfully made. Temukan jati dirimu, hidup hanya sekali. Posisikan diri di lingkungan yang dapat saling membangun. Masalah akan selalu ada, yang membuat beda adalah dengan siapa kita menghadapinya. Sebagai mahkluk sosial janganlah kita menghindari pertemuan-pertemuan yang ada. Dengan kondisi sekarang-pun jangan membuat kita mengisolasi diri sepenuhnya dari pengaruh orang lain di hidup kita. Bila tidak bisa bertemu fisik, manfaatkanlah teknologi yang ada.
Kesehatan bukan hanya fisik saja, tetapi mental juga. Pahami diri kita, kembangkan potensi kita dan terus berkarya! Happy Sunday.