Banyak dari kita mungkin sudah sering mendengar ETH atau Ethereum. Yes, itu adalah nama dari crypto-currency nomor 2 terbesar di dunia. Namun kali ini bahasan nya akan berkutat di Ethereum Chain Network atau yang lebih dikenal dengan Ethereum Blockchain. Ethereum Network ada lebih dari 40 public blockchains hingga saat ini. Tetapi yang paling banyak digunakan yaitu Ethereum Mainnet.
Ethereum Blockchain dibuat oleh Vitalik Buterin. Network ini ditulis menggunakan beberapa bahasa pemrograman. Ada Go-Language, Rust, C++, C#, Java, Python. Tetapi bukan berarti pemilik dari Ethereum Network ini adalah Vitalik, karena network ini dibuat dengan tujuan untuk mewadahi dan membuat Ethereum Cryptocurrency terus berjalan dengan membuat distributed ledger technology yang dibuat pengembangannya dapat diakses secara umum. Oleh karena itu Ethereum Network tidak ada pemiliknya dan tidak seorang pun yang bisa mengontrolnya. Penentuan keputusan dan apabila akan ada perubahan harus ditentukan oleh setiap pemangku kepentingan pada network tersebut. Bentuk network sangat berbeda dengan metode yang diterapkan institusi tradisional.
Ethereum Blockchain salah satu kegunaannya banyak sebagai network untuk pembuatan dan jual-beli NFT. Bagi kalian yang masih bingung NFT itu apa coba dibaca artikel disini. Banyak perusahaan global di dunia juga sudah masuk untuk bereksperimen dan berkiprah di network ETH. Beberapa diantaranya yaitu Mastercard, The NBA, Ubisoft, Louis Vuitton (LVMH), Cisco Systems Inc, Accenture plc, Square, Paypal, dan masih banyak lainnya.
Kegunaan Ethereum Blockchain yaitu untuk penerapan Decentralized Finance (Defi), Non-Fungible Token (NFT), dan Decentralized Autonomous Organizations (DAOs). Nah pasti banyak nih yang masih belum mengerti soal istilah-istilah yang disebut diatas. Stay tune untuk artikel berikutnya yang membahas setiap itemnya ya. Dari sisi saya jelas melihat ini dapat menjadi strategic improvement yang bisa company kembangkan untuk mendapat competitive advantages.